Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Defisit Melonjak, Indef Soroti Kebijakan Fiskal Tak Tepat Sasaran

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Kita sampai akhir April 2018 di Jakarta, 17 Mei 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Kita sampai akhir April 2018 di Jakarta, 17 Mei 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Indef Enny Sri Hartati menyatakan kenaikan defisit keseimbangan primer tidak menjadi masalah jika diiringi dengan kebijakan fiskal yang tepat sasaran. Namun kenyataannya, kebijakan fiskal selama ini masih belum memberikan stimulus terhadap perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi masih tetap tertahan pada angka 5 persen.

Enny menjelaskan, defisit keseimbangan primer tidak akan terlalu bermasalah apabila belanja yang dikeluarkan akibat pelebaran defisit mampu memberikan stimulus kepada sektor riil. Justru fungsi anggaran sebagai stimulus fiskal justru tidak terpenuhi apabila pemerintah hanya sepenuhnya hendak menekan defisit keseimbangan primer.

"Sebenarnya bukan berapa besaran target, berapa besar defisit, tetapi berapa besaran yang optimal dalam rangka meningkatkan stimulus fiskal," ujar Enny, Kamis, 19 Desember 2019. Jika hanya memikirkan defisit keseimbangan primer, menurut Enny, pemerintah cukup memangkas belanja. 

Fenomena ini sebenarnya sudah sering terjadi karena realisasi belanja sendiri tidak pernah mencapai 100 persen dari tahun ke tahun. "Kalau belanjanya 100 persen, defisit pasti melampaui batas yang ditoleransi," ujar Enny.

Seperti diketahui, defisit keseimbangan primer per November 2019 mencapai Rp 101,31 triliun. Artinya angka itu setara dengan lima kali lipat dari nominal yang dipatok APBN.

Lonjakan defisit keseimbangan primer ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang hendak mendorong defisit anggaran ke angka 2,2 persen dari Produk Domestik Bruto untuk mempertahankan belanja untuk memberi stimulus kepada perekonomian. Adapun per November 2019 defisit anggaran sudah melebar ke angka Rp 368,94 triliun 2,3 persen dari PDB.

Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2020, pemerintah memproyeksikan defisit neraca primer bakal mulai positif di rentang 0-0,23 persen dari PDB dan pada 2024 akan terus positif pada rentang 0,29-0,48 persen dari PDB. Dengan ini, defisit anggaran diproyeksikan tetap pada angka defisit sebesar 1,75-1,52 persen dari PDB pada 2020 dan akan terus menyusut pada rentang 1,44-1,27 persen dari PDB pada 2024.

Enny memperkirakan proyeksi pemerintah itu bakal sulit tercapai karena penerimaan pajak yang masih memiliki kecenderungan tertekan pada 2020 akibat lambatnya pertumbuhan pada sektor manufaktur. Hal ini terindikasi dari realisasi impor bahan baku dan barang modal per November 2019 yang masih terus mengalami kontraksi sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

6 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero Covid-19 di Cina.  TEMPO/Tony Hartawan
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.


Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.


Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) didampingi jajarannya memasuki ruangan untuk memimpin konferensi pers APBN Kita edisi April 2024 di Jakarta, Jumat 26 April 2024. Pendapatan negara hingga Maret 2024 sebesar Rp 620,01 triliun, belanja negara sebesar Rp 611,9 triliun, sehingga APBN surplus Rp 8,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.


Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Setoran pajak pada triwulan I 2024 merosot 8,8 persen menjadi Rp 393,9 triliun dibanding pada periode yang sama tahun lalu.
Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.


Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per


Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.